Selasa, 03 Januari 2012

GAGASAN

Kondisi Terkini Kota Jakarta
Jakarta, kota megapolitan tersibuk di Indonesia. Jakarta juga merupakan jantung dari segala sumber kehidupan. Banyak masyarakat luar Jakarta yang terbuai dengan gemerlapnya kehidupan kota Jakarta. Bahkan hampir setiap tahun pertambahan penduduk Jakarta bertambah karena banyak para pendatang dari luar Jakarta yang ingin mengadu nasib di kota Jakarta.
Bertambahnya penduduk Jakarta tidak sebanding dengan pertumbuhan Jakarta. Tidak berimbangnya kedua elemen tersebut berdampak negatif dalam berbagai sektor, salah satunya adalah kemacetan.


Gambar di atas adalah perbandingan kepadatan penduduk kota Jakarta periode tahun 1972-2002. Tentunya kepadatan penduduk kota Jakarta saat ini lebih parah dibandingkan dengan tahun 2002 lalu.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Pemprov kota Jakarta bukannya tidak peduli dengan permasalahan klasik yang tidak kunjung usai. Pemprov DKI Jakarta pernah dan sedang menjalankan solusi yang diharapkan bisa mengatasi salah satu permasalahan klasik tersebut, salah satunya adalah masalah kemacetan. Mulai dari pengoperasian Busway, jalur Three in One, program Car Free Day, hingga Monorail. Yang telah diterapkan saat ini hanya pengoperasian Busway, program Car Free Day, dan jalur Three in One. Sedangkan rencana pengoperasian Monorail belum berjalan hingga saat ini.
Rupanya Pemprov DKI Jakarta tidak patah arang. Beberapa solusi baru yang diajukan tengah dikaji secara mendalam oleh para ahli. Solusi baru Pemprov DKI Jakarta yang dikhususkan untuk membatasi jumlah kendaraan di jalan protokol, yaitu ERP (Electronic Road Pricing), pengaturan nomor polisi ganjil genap, dan penetapan tarif parker dengan harga tinggi.
Perbaikan Solusi
Solusi yang saat ini ditawarkan Pemprov DKI Jakarta belum dibilang berhasil. Salah satu fakta yang terjadi di lapangan adalah pro kontra pengoperasian jalur Busway koridor IX jurusan Pinang Ranti – Pluit. Pengoperasian Busway koridor IX malah memperparah kemacetan di sepanjang rute yang di tempuh.
Merajuk pada program Car Free Day yang diusung Pemprov DKI Jakarta, kami mengajukan gagasan yang bertema Car Free Day Goes to Campus. Gagasan ini diharapkan mampu memperbaiki solusi yang pernah dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Program Car Free Day Goes to Campus ini dikhususkan bagi para mahasiswa di kawasan Jabodetabek agar tidak membawa kendaraan pribadi ke kampus.
Pihak yang Dapat Membantu
Perlu adanya kerjasama demi terselenggaranya program Car Free Day Goes to Campus ini. Selain Pemprov DKI Jakarta sendiri, pihak kampus dan para mahasiswanya juga harus terlibat di dalamnya. Diharapkan dengan terselenggaranya program ini dapat mengurangi tingkat kepadatan kendaraan di sekitar kampus-kampus di wilayah Jabodetabek, terutama pada jam sibuk.
Gagasan ini tidak hanya berlaku bagi para mahasiswa saja. Karyawan, dosen, bahkan rektor pun harus turut berpartisipasi agar tidak ada diskriminasi yang terjadi.
Langkah yang Harus Dilakukan
Sosialisasi secara intensif yang dilakukan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta dan pihak kampus adalah langkah yang tepat. Kapan dan berapa lama program itu berjalan perlu disosialisasikan oleh para mahasiswa. Sehingga diharapkan mahasiswa dapat menggunakan kendaraan umum jika ingin pergi ke kampus.
Perlukah diberlakukannya sanksi jika ada mahasiswa yang melanggar? Ya. Demi kesuksesan program Car Free Day Goes to Campus, warga kampus yang kedapatan melanggar harus dikenakan sanksi yang sesuai yang telah dimusyawarahkan sebelumnya oleh pihak Pemprov DKI Jakarta dan pihak kampus itu sendiri.
KESIMPULAN
Kemacetan kota Jakarta tiap hari makin parah. Bukannya Pemprov DKI Jakarta tidak mengusahakan yang terbaik, mereka telah menawarkan beberapa solusi yang beberapa diantaranya sudah diterapkan di lapangan. Salah satu program yang telah diterapkan adalah program Car Free Day. Car Free Day diterapkan di beberapa jalan protokol saat akhir pekan. Tidak boleh ada kendaraan bermotor yang melintasi daerah yang masuk dan melintas dalam program Car Free Day tersebut. Hanya angkutan umum seperti Busway dan bis kota yang diperbolehkan melintas.
Merajuk pada program Car Free Day di atas, kami tawarkan solusi yang lebih baik yang diharapkan dapat mengurangi tingkat kepadatan kendaraan bermotor di DKI Jakarta, yaitu program Car Free Day Goes to Campus. Gagasan ini dikembangkan dari program Car Free Day yang cukup sukses mengurangi kepadatan kendaraan bermotor di jalan protokol terutama saat akhir pekan.
Demi terselenggaranya program ini, perlu adanya kerjasama antara pihak Pemprov DKI Jakarta dan pihak kampus. Program ini dikhususkan untuk kampus-kampus sekitar Jabodetabek. program ini melarang setiap warga kampus (karyawan, mahasiswa, dosen, rektor) untuk membawa kendaraan pribadi ke kampus. Perlu diberikan sanksi jika ada pihak yang kedapatan melanggar ketentuan yang berlaku.
Terselenggaranya program Car Free Day Goes to Campus ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kepadatan kendaraan bermotor di sekitar kampus di wilayah Jabodetabek. terselenggaranya program ini juga diharapkan agar kendaraan umum menjadi angkutan favorit yang dipilih kaum intelektual.
Dampak yang terjadi apabila program ini berjalan adalah banyaknya warga kampus yang tidak setuju karena berbagai alasan. Salah satunya adalah karena jarak dari rumah ke kampus yang terlampau jauh. Disinilah dibutuhkannya pemikiran brilian Pemprov DKI Jakarta bagaimana caranya agar masyarakat, terutama mahasiswa memilih kendaraan umum dibandingkan kendaraaan pribadi walaupun jarak yang ditempuh tidak dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar